Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Berdaya dengan berbagai peran

Rabu, 26 Juni 2019

Story: Perjalanan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PKN STAN 2018


Rasanya udah lama banget gak upload seputar STAN ya, jadi di edisi kali ini aku bakal bahas tentang hal-hal berbau STAN lagi hehe. Kalo dipikir-pikir menuntut ilmu di perguruan tinggi kedinasan itu kadang jadi hal yang diincar oleh sebagian kalangan, waduuh. Benar nggak sih? Walaupun, memang nggak semua orang sependapat dengan pemikiran pesona sekolah kedinasan. Yap, semua datang dengan perspektif masing-masing, pun dengan argumen pro dan kontra tentang sekolah kedinasan yang ada.


Teriring perjalanan yang berliku, tapi ujungnya kampus kedinasan sering banget menjadi pilihan akhirnya. Banyak dan mungkin mayoritas orang yang kemudian memilih sekolah kedinasan menjadi tujuan masa depannya. Setidaknya itu juga yang aku alami, beberapa tahun lalu.
Politeknik Keuangan Negara STAN, pesona sekolah kedinasan yang satu ini nyatanya mampu membuat banyak orang mencondongkan pilihan kepadanya. Ranah keuangan dengan Kementerian Keuangan sebagai tonggak prestige yang menjanjikan kepantasan generasi muda berintelek sebagai aparatur sipil negara. Wush.

Perjalanan yang berliku tentu gak semudah itu dilalui setiap mahasiswa yang berkuliah di Politeknik Keuangan Negara STAN. Perjuangan di setiap jurusan dan di setiap tahunnya menyisakan jutaan kenangan. Kampus ini nyatanya menjadi saksi akan perjalanan mahasiswa yang ingin dan terus belajar untuk menggapai impian. Soal masa depan siapa yang tau akan ditempatkan dimana ya kan, yang diyakini adalah saat ini waktu untuk menimba ilmu dan mengumpulkan sebaik-baik perbekalan demi segudang target mimpi. Setidaknya sebelum ladang pengabdian itu datang, kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk memantaskan diri. Asiik.

Satu hal yang wajib diketahui, Politeknik Keuangan Negara STAN itu menyajikan beragam kegiatan di luar perkuliahan. Kegiatan ini bisa berbentuk organisasi, komunitas, kepanitiaan, seminar, perlombaan, dan kegiatan produktif lainnya. Agenda itu sangat menarik dan berpotensi untuk membuka kesempatan mahasiswa dalam hal pengembangan diri. Nah, di edisi kali ini kita bakal bahas salah satu kegiatan atau lebih tepatnya kompetisi di lingkup Politeknik Keuangan Negara STAN. WAH APA ITU?

Tersebutlah salah satu kegiatan penting dan besar di kampus Aliwardhana, “Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PKN STAN”. Yapp, Mahasiswa Berprestasi. Gak cuma universitas umum aja yang menyelenggarakan ajang ini, kampus kedinasan seperti PKN STAN pun juga ada. Agenda Mahasiswa Berprestasi ini sebenernya punya tujuan untuk mencari mahasiswa aktif berprestasi di kampus. Ajang ini melibatkan semua mahasiswa guys, pemilihan mahasiswa berprestasi akan diseleksi dari mahasiswa terbaik dari semua jurusan.

Nah hal ini tentu menjadi hal yang cukup krusial karena nantinya Mahasiswa Berprestasi itu akan mewakili PKN STAN dalam Mahasiswa Berprestasi Nasional. Lalu bagaimana kegiatan ini berjalan? THAT’S THE POINT OF THIS!

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi dapat diikuti secara terbuka oleh siapapun mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN dari berbagai jurusan dan berbagai tingkat (khusus regular). Seleksi untuk memilih calon Mahasiswa Berprestasi ini bisa dibilang cukup panjang dan cakupan seleksinya detail. Wah gimana tuh maksudnya? Iyap kurang lebih 6 bulan lamanya proses pencarian itu dilakukan. Diawali dari tes seleksi berkas, tes tertulis, tes wawancara, tes public speaking, pembuatan KTI, presentasi KTI, video Mapres, FGD, dan ditutup dengan tanya jawab sekaligus malam puncak dan penganugerahan. Jadi gimana cerita dari proses itu, bagaimana kok aku bisa menceritakan prosesnya? Keep on reading!

-NIAT AWAL MAPRES-

Awal mula terbesit pikiran itu sebenarnya bukan karena aku sendiri yang iseng random. Jujurly mulanya aku hanya fokus kegiatan organisasi, kepanitiaan, atau perlombaan. Terlebih, saat itu adalah semester 4 yang merupakan waktu paling hectic dengan 3 organisasi, beberapa kepanitiaan, sekaligus konferensi dan perlombaan. Semuanya memang kebetulan terpusat di waktu itu, jadi sedikitpun saat itu aku nggak berfikir untuk masuk ke ranah ajang pemilihan.

Lalu gimana ceritanya? Letupan pemikiran itu datang dari teman-teman sekitarku. Ada yang pro dan kontra soal ini, dengan argument mereka masing-masing tentunya. Mayoritas dari mereka tetap kukuh untuk membujukku ikut seleksinya.

“Setidaknya ikut dulu lah vi, coba, gak ada ruginya. Coba dulu.”
“Gak apa vi, aku yakin potensi ini bisa banget.”
“Bukan apa-apa tapi kalo aku punya modal kayak gitu aku pasti daftar, vi.”
“ Bukan buat diri kamu vi, tapi buat kebermanfaatan orang lain. Berapa orang yang akhirnya bisa jadi baik karena kamu, misalnya.”

Di satu sisi aku masih menolak dan berfikir untuk apa, tapi di sisi lain aku kembali merenung nih ceritanya, kenapa kok aku gak minat daftar. Ak uterus berpikir, egois banget ya aku kalo misal hanya menimbun semua pencapaian itu dengan malas-malasan. Gak mau apa bikin orang lain jadi lebih terpacu untuk memperbaiki diri, mungkin. Atau justru mereka bisa berlomba-lomba untuk jadi pribadi yang lebih hebat? Who knows. Okelah aku mencoba. Hanya mencoba.

Nah, seterusnya niatku hanya itu. Intinya niatku hanya demi orang lain bisa melihat kenyataan bahwa “ANAK STAN gak cuma terbatas pada belajar, nilai, selamat dari DO, dan penempatan. Anak STAN juga bisa ikut kompetisi, konferensi, aktif dengan semua kegiatan”. Yapp pasti bisa.

Goresan niat itu mulai bertumbuh dan menguat, mengikis serpih demi serpih keraguan. Jujur saja, mereka (teman-temanku) datang dan memberikan keyakinan akan perjuangan yang seharusnya dimulai dengan sedikit lebih serius. Walaupun pertanyaanku saat itu masih sama,apa aku bisa. Mungkin dari kalian juga masih berpikir demikian, tetapi siapapun dan dimanapun kita tetaplah kuatkan langkah untuk berjuang. Kembali luruskan dan fokuskan niat tujuan perjalananmu, Tersebab itulah langkah awal yang harus disiapkan.

Bukankah dengan ranah yang ada, mungkin saja itu tanda bahwa Allah inginkan kamu berkontribusi lebih. Mungkin saja dengan jalan yang telah terpampang itu, ada kebaikan dan inspirasi yang dapat dimaksimalkan. Dan benar saja, woala. Sejanak kata demi kata itu merasuk. Intinya berjuang itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang banyak semangat, banyak pihak yang menyokong di belakang. Untuk kebermanfaatan yang lebih luas.

Singkat cerita, berbekal bismillah dan keyakinan dari banyak hati, aku melangkah saat itu.

-TAHAPAN MAPRES-

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tahun 2018 diawali dengan proses seleksi berkas. Berkas yang dikumpulkan diantaranya form pendaftaran, fotokopi piagam penghargaan, fotokopi KTM, motivation letter Mahasiswa Berprestasi, rekapitulasi IPK, dan kelengkapannya (pasti ini akan dijelaskan dan disebutkan detail di syarat pendaftaran). Saat itu kurang lebih ada 50 berkas lebih yang masuk ke Sekre BEM (kalo memang tidak salah info dengan panitia saat itu, kurang lebih). Berkas-berkas yang ada lalu diseleksi dan ditentukan peserta yang akan lolos ke tes tertulis.

Tes tertulis di tahunku terdiri dari TPA (Tes Potensi Akademik), TPU (Tes Pengetahuan Umum), Tes Keuangan (seputar hukum keuangan, akuntansi, ekonomi, dan seluk beluknya), and the last but not least English. Tes tertulis ini dilakukan tepat di bulan Ramadhan, dan diawali dengan sesi kelas riset. Mantaps. Pukul 08.00-11.00 kelas riset dan langsung dilanjutkan tes tertulis pukul 11.00-16.00. Alhasil sekalian ngabuburit nunggu buka puasa kan ya. Peserta yang ikut di tes tulis ini kurang lebih 40 orang, kebijakan tiap tahunnya bisa beda-beda. But the most important adalah selalu semangat dan luruskan niat ya teman-teman. Allah akan membersamai orang-orang yang bersungguh-sungguh, dan yang terpenting niatkan bukan untuk dirimu sendiri.

Tidak ada usaha yang sia-sia, insyaaAllah. Perjalanan Mapres yang aku lewati gak serta merta mulus lurus aja hehe, banyak banget rintangan yang menerjang. Kejadian yang cukup melatih kesabaran pun udah terjadi di awal. Lupa sahur di hari tes tertulis, yap absurd memang tapi ambil hikmahnya yap wkwk, setidaknya waktu berlalu tidak terasa karena selesai acara udah mendekati waktu buka. Intinya apapun halang dan rintang yang akan terjadi jangan berputus asa. You will lost in the beginning if you give up with yourself dude😊

Selesai tahap tes tertulis dilanjutkan ke tes tahap wawancara. Di wawancara ini setidaknya ada 20 orang bertahan dari jurusan Bea dan Cukai, Manajemen Keuangan, Perpajakan, dan Akuntansi. Wawancara ini memuat tiga bidang utama yaitu kepribadian dan kepemimpinan, sosial politik, dan ekonomi. Wawancara tentu dilakukan oleh pihak yang berkompeten di bidangnya. Sekali lagi, bahwa di setiap tahapnya peserta diuji untuk bertahan di keadaan paling worst sekalipun. Jarak waktu antara tes satu dengan tes lainnya cukup singkat dan selama itu peserta dituntut untuk memberikan yang terbaik. Meski tanpa persiapan apapun:’) kuncinya yakin hehe, pasti kamu bisa!

Berdasarkan tes wawancara ini diambil 15 besar untuk melaju ke tahap selanjutnya yaitu tes public speaking. Public speaking dilakukan dengan bahasa Inggris dengan topik bahasan impromptu. Yash impromptu alias dikasih topik di tempat. Tes ini menguji kemampuan peserta untuk berpikir dengan waktu yang singkat dan konten bermutu melalui bahasa pengantar Inggris. Use your English in daily is important for this case, yakinlah semua akan dimudahkan jika kamu percaya!! Semangat. Itu motivasinya.

Setelah semua babak itu, langkah selanjutnya adalah pembuatan KTI dengan 10 besar bertahan. Cukup panjang tapi jalani dengan ikhlas aja ya kalo kamu di tahap ini. Rasanya itu seakan duh mau mundur udah sejauh ini dan gak banget kalo mau nyerah gitu aja. Katanya niatnya buat kebermanfaatan yang lain, gini aja kok udah nyerah? Wkwk. Pada tahap KTI ini 10 besar Mapres harus membuat KTI bebas tentang permasalahan di sekitarnya. Kami diberi waktu kurang lebih satu bulan untuk membuat KTI dan sekaligus video mapres yang memuat perkenalan diri, prestasi, dan ringkasan KTI yang dibuat. Sepertinya di tahunku pas barengan libur semester jadi aku dan peserta lainnya punya kesempatan ngerjain itu di rumah, alhamdulillah hehhe.

Nah, apakah perjalanan usai disini? Tentu tidak wkwk. Setelah kembali ke kampus Bintaro, kami harus presentasi hasil KTI yang telah dibuat dan melalui proses penyebaran video ke semua ranah kampus alias pencarian likes. Tahapan upload video ini sebenarnya gak terlalu pengaruh ke penilaian, hanya saja berfungsi buat mengenalkan profil Mapres ke masyarakat kampus. Sekaligus biar mereka mau datang dan mencari inspirasi, mungkin, semoga saja. Selama kurang lebih seminggu video disebar untuk mengumpulkan likes sebanyak-banyaknya.

Tahapan panjang udah dilalui hingga sampai ke tahap FGD, yang dilalui oleh 5 besar finalis mapres. 5 besar ini juga yang akan lanjut hingga tanya jawab di malam puncak dan kandidat Mahasiswa Berprestasi, Runner Up Mahasiswa Berprestasi, Mahasiswa Berprestasi Favorit. Tahapan FGD dilalui dengan pengantar bahasa Inggris dengan moderator dosen yang berkompeten. Nah melalui tahap FGD dan tahap-tahap sebelumnya nilai akan diakumulasikan, tapi tenang saja karena nilai bersifat tertutup artinya kita nggak akan tau peringkat atau nilai kita.

Dan tahapan akhir adalah malam puncak dan tanya jawab mapres. Di tahapan ini juga akan dilakukan voting dari penonton untuk menentukan mahasiswa berprestasi favorit. Setiap kandidat mapres memiliki kesempatan satu kali untuk menjawab pertanyaan dari panelis, model tanya jawab kayak di ajang Puteri Indonesia gitu ya. Nah hingga tiba pengumuman akhir dari semua proses panjang itu.
Jengjeng.

Alhamdulillah finalis 5 besar Mahasiswa Berprestasi 2018 itu adalah Azzam Rais (DIII Pajak), Dhiya Tsaltsa (DIII Penilai), Rama Bhaskara (DIII Pajak), Hasna Imtiyaz (DIV Akuntansi), dan saya, Vianida Hardiningsih (DIII Akuntansi). Keempat teman saya itu adalah orang-orang hebat yang sempat saya kenal. Serius. Aku banyak belajar dari mereka juga.

Hingga akhirnya pengumuman itu tiba, dan alhamdulillah keluarlah satu nama dengan predikat Mahasiswa Berprestasi 2018, Rama Bhaskara (DIII Pajak). Alhamdulillah tsuma alhamdulillah ternyata saya diberi amanah sebagai Runner-up Mahasiswa Berprestasi dan kepercayaan sebagai Mahasiswa Berprestasi Favorit. Alhamdulillah. Nyatanya kesempatan untuk mendapatkan pengalaman ini sungguh membuat terharu.

ENDING

Kembali lagi kita bisa bermimpi banyak hal untuk menjadi hebat, tapi kembali ingat bahwa menghebat bersama jauh lebih indah dari sekadar mencari pembuktian untuk menjadi hebat personal. Semangat saya di mapres bukan hanya untuk diri saya, tetapi seluruhnya sungguh saya persembahkan untuk orang-orang yang sejatinya jauh lebih hebat dari saya sendiri. Maka, tulisan ini juga saya dedikasikan untuk memenuhi janji kala itu, bahwa kebermanfaatan dan inspirasi harus disebarkan. Bukan untuk menjelaskan siapa diri kita tapi untuk pembuktian bahwa kita semua bisa jadi hebat dimanapun kita berada.

Pun dalam cerita ini, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang benar-benar mendukung baik langsung maupun tidak langsung. Kepada PANDA HIMAS dengan kepala bidangnya yg begitu concern pada Mapres saat itu, dosen akuntansi yang sangat mengapresiasi delegasi akuntansi, teman-teman yang sudah menjerumuskan saya ke ranah ini, orangtua keluarga yang siap pasang tameng, dan semua yg sudah memberikan kontribusi berarti. JAZAKUMULLAH KHAYRAN KATSIR.

Cerita ini menyadarkanku banyak hal, jujur. Bahwa kita semua boleh dan bisa bermimpi hebat. Pasti bisa. Jadi jangan Lelah untuk terus berusaha dan meluruskan apa yang menjadi niat baik. Semoga apa yang kita upayakan dimudahkan dan dilancarkan. Semangat generasi harapan bangsa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Skincare Rutin Theraskin untuk Ramadhan

Ramadhan, bulan penuh berkah bagi umat Muslim, tentunya memerlukan perhatian khusus dalam merawat kulit yang mungkin terpengaruh oleh peruba...