Rasanya udah lama banget gak
upload seputar STAN ya, jadi di edisi kali ini aku bakal bahas tentang hal-hal
berbau STAN lagi hehe. Kalo dipikir-pikir menuntut ilmu di perguruan tinggi kedinasan
itu kadang jadi hal yang diincar oleh sebagian kalangan, waduuh. Benar nggak
sih? Walaupun, memang nggak semua orang sependapat dengan pemikiran pesona sekolah
kedinasan. Yap, semua datang dengan perspektif masing-masing, pun dengan
argumen pro dan kontra tentang sekolah kedinasan yang ada.
Teriring perjalanan yang berliku,
tapi ujungnya kampus kedinasan sering banget menjadi pilihan akhirnya. Banyak
dan mungkin mayoritas orang yang kemudian memilih sekolah kedinasan menjadi
tujuan masa depannya. Setidaknya itu juga yang aku alami, beberapa tahun lalu.
Politeknik Keuangan Negara STAN,
pesona sekolah kedinasan yang satu ini nyatanya mampu membuat banyak orang
mencondongkan pilihan kepadanya. Ranah keuangan dengan Kementerian Keuangan sebagai
tonggak prestige yang menjanjikan kepantasan
generasi muda berintelek sebagai aparatur sipil negara. Wush.
Perjalanan yang berliku tentu gak
semudah itu dilalui setiap mahasiswa yang berkuliah di Politeknik Keuangan
Negara STAN. Perjuangan di setiap jurusan dan di setiap tahunnya menyisakan jutaan
kenangan. Kampus ini nyatanya menjadi saksi akan perjalanan mahasiswa yang
ingin dan terus belajar untuk menggapai impian. Soal masa depan siapa yang tau
akan ditempatkan dimana ya kan, yang diyakini adalah saat ini waktu untuk menimba
ilmu dan mengumpulkan sebaik-baik perbekalan demi segudang target mimpi.
Setidaknya sebelum ladang pengabdian itu datang, kita gunakan waktu
sebaik-baiknya untuk memantaskan diri. Asiik.
Satu hal yang wajib diketahui, Politeknik
Keuangan Negara STAN itu menyajikan beragam kegiatan di luar perkuliahan.
Kegiatan ini bisa berbentuk organisasi, komunitas, kepanitiaan, seminar,
perlombaan, dan kegiatan produktif lainnya. Agenda itu sangat menarik dan berpotensi
untuk membuka kesempatan mahasiswa dalam hal pengembangan diri. Nah, di edisi
kali ini kita bakal bahas salah satu kegiatan atau lebih tepatnya kompetisi di
lingkup Politeknik Keuangan Negara STAN. WAH APA ITU?
Tersebutlah salah satu kegiatan
penting dan besar di kampus Aliwardhana, “Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PKN
STAN”. Yapp, Mahasiswa Berprestasi. Gak cuma universitas umum aja yang
menyelenggarakan ajang ini, kampus kedinasan seperti PKN STAN pun juga ada. Agenda
Mahasiswa Berprestasi ini sebenernya punya tujuan untuk mencari mahasiswa aktif
berprestasi di kampus. Ajang ini melibatkan semua mahasiswa guys, pemilihan
mahasiswa berprestasi akan diseleksi dari mahasiswa terbaik dari semua jurusan.
Nah hal ini tentu menjadi hal
yang cukup krusial karena nantinya Mahasiswa Berprestasi itu akan mewakili PKN
STAN dalam Mahasiswa Berprestasi Nasional. Lalu bagaimana kegiatan ini
berjalan? THAT’S THE POINT OF THIS!
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
dapat diikuti secara terbuka oleh siapapun mahasiswa Politeknik Keuangan Negara
STAN dari berbagai jurusan dan berbagai tingkat (khusus regular). Seleksi untuk
memilih calon Mahasiswa Berprestasi ini bisa dibilang cukup panjang dan cakupan
seleksinya detail. Wah gimana tuh maksudnya? Iyap kurang lebih 6 bulan lamanya
proses pencarian itu dilakukan. Diawali dari tes seleksi berkas, tes tertulis,
tes wawancara, tes public speaking, pembuatan KTI, presentasi KTI, video
Mapres, FGD, dan ditutup dengan tanya jawab sekaligus malam puncak dan
penganugerahan. Jadi gimana cerita dari proses itu, bagaimana kok aku bisa
menceritakan prosesnya? Keep on reading!
-NIAT AWAL MAPRES-
Awal mula terbesit pikiran itu
sebenarnya bukan karena aku sendiri yang iseng random. Jujurly mulanya aku hanya
fokus kegiatan organisasi, kepanitiaan, atau perlombaan. Terlebih, saat itu
adalah semester 4 yang merupakan waktu paling hectic dengan 3 organisasi,
beberapa kepanitiaan, sekaligus konferensi dan perlombaan. Semuanya memang
kebetulan terpusat di waktu itu, jadi sedikitpun saat itu aku nggak berfikir
untuk masuk ke ranah ajang pemilihan.
Lalu gimana ceritanya? Letupan
pemikiran itu datang dari teman-teman sekitarku. Ada yang pro dan kontra soal
ini, dengan argument mereka masing-masing tentunya. Mayoritas dari mereka tetap
kukuh untuk membujukku ikut seleksinya.
“Setidaknya ikut dulu lah vi,
coba, gak ada ruginya. Coba dulu.”
“Gak apa vi, aku yakin potensi
ini bisa banget.”
“Bukan apa-apa tapi kalo aku
punya modal kayak gitu aku pasti daftar, vi.”
“ Bukan buat diri kamu vi, tapi
buat kebermanfaatan orang lain. Berapa orang yang akhirnya bisa jadi baik
karena kamu, misalnya.”
Di satu sisi aku masih menolak
dan berfikir untuk apa, tapi di sisi lain aku kembali merenung nih ceritanya,
kenapa kok aku gak minat daftar. Ak uterus berpikir, egois banget ya aku kalo
misal hanya menimbun semua pencapaian itu dengan malas-malasan. Gak mau apa
bikin orang lain jadi lebih terpacu untuk memperbaiki diri, mungkin. Atau
justru mereka bisa berlomba-lomba untuk jadi pribadi yang lebih hebat? Who
knows. Okelah aku mencoba. Hanya mencoba.
Nah, seterusnya niatku hanya itu.
Intinya niatku hanya demi orang lain bisa melihat kenyataan bahwa “ANAK STAN
gak cuma terbatas pada belajar, nilai, selamat dari DO, dan penempatan. Anak
STAN juga bisa ikut kompetisi, konferensi, aktif dengan semua kegiatan”. Yapp
pasti bisa.
Goresan niat itu mulai bertumbuh
dan menguat, mengikis serpih demi serpih keraguan. Jujur saja, mereka
(teman-temanku) datang dan memberikan keyakinan akan perjuangan yang seharusnya
dimulai dengan sedikit lebih serius. Walaupun pertanyaanku saat itu masih sama,apa
aku bisa. Mungkin dari kalian juga masih berpikir demikian, tetapi siapapun dan
dimanapun kita tetaplah kuatkan langkah untuk berjuang. Kembali luruskan dan
fokuskan niat tujuan perjalananmu, Tersebab itulah langkah awal yang harus
disiapkan.
Bukankah dengan ranah yang ada,
mungkin saja itu tanda bahwa Allah inginkan kamu berkontribusi lebih. Mungkin
saja dengan jalan yang telah terpampang itu, ada kebaikan dan inspirasi yang
dapat dimaksimalkan. Dan benar saja, woala. Sejanak kata demi kata itu merasuk.
Intinya berjuang itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang banyak semangat,
banyak pihak yang menyokong di belakang. Untuk kebermanfaatan yang lebih luas.
Singkat cerita, berbekal
bismillah dan keyakinan dari banyak hati, aku melangkah saat itu.
-TAHAPAN MAPRES-
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
tahun 2018 diawali dengan proses seleksi berkas. Berkas yang dikumpulkan
diantaranya form pendaftaran, fotokopi piagam penghargaan, fotokopi KTM, motivation
letter Mahasiswa Berprestasi, rekapitulasi IPK, dan kelengkapannya (pasti ini
akan dijelaskan dan disebutkan detail di syarat pendaftaran). Saat itu kurang
lebih ada 50 berkas lebih yang masuk ke Sekre BEM (kalo memang tidak salah info
dengan panitia saat itu, kurang lebih). Berkas-berkas yang ada lalu diseleksi
dan ditentukan peserta yang akan lolos ke tes tertulis.
Tes tertulis di tahunku terdiri
dari TPA (Tes Potensi Akademik), TPU (Tes Pengetahuan Umum), Tes Keuangan
(seputar hukum keuangan, akuntansi, ekonomi, dan seluk beluknya), and the last
but not least English. Tes tertulis ini dilakukan tepat di bulan Ramadhan, dan
diawali dengan sesi kelas riset. Mantaps. Pukul 08.00-11.00 kelas riset dan
langsung dilanjutkan tes tertulis pukul 11.00-16.00. Alhasil sekalian
ngabuburit nunggu buka puasa kan ya. Peserta yang ikut di tes tulis ini kurang
lebih 40 orang, kebijakan tiap tahunnya bisa beda-beda. But the most important
adalah selalu semangat dan luruskan niat ya teman-teman. Allah akan membersamai
orang-orang yang bersungguh-sungguh, dan yang terpenting niatkan bukan untuk
dirimu sendiri.
Tidak ada usaha yang sia-sia,
insyaaAllah. Perjalanan Mapres yang aku lewati gak serta merta mulus lurus aja
hehe, banyak banget rintangan yang menerjang. Kejadian yang cukup melatih
kesabaran pun udah terjadi di awal. Lupa sahur di hari tes tertulis, yap absurd
memang tapi ambil hikmahnya yap wkwk, setidaknya waktu berlalu tidak terasa
karena selesai acara udah mendekati waktu buka. Intinya apapun halang dan
rintang yang akan terjadi jangan berputus asa. You will lost in the beginning
if you give up with yourself dude😊
Selesai tahap tes tertulis
dilanjutkan ke tes tahap wawancara. Di wawancara ini setidaknya ada 20 orang
bertahan dari jurusan Bea dan Cukai, Manajemen Keuangan, Perpajakan, dan
Akuntansi. Wawancara ini memuat tiga bidang utama yaitu kepribadian dan
kepemimpinan, sosial politik, dan ekonomi. Wawancara tentu dilakukan oleh pihak
yang berkompeten di bidangnya. Sekali lagi, bahwa di setiap tahapnya peserta
diuji untuk bertahan di keadaan paling worst sekalipun. Jarak waktu antara tes
satu dengan tes lainnya cukup singkat dan selama itu peserta dituntut untuk
memberikan yang terbaik. Meski tanpa persiapan apapun:’) kuncinya yakin hehe,
pasti kamu bisa!
Berdasarkan tes wawancara ini
diambil 15 besar untuk melaju ke tahap selanjutnya yaitu tes public speaking. Public speaking
dilakukan dengan bahasa Inggris dengan topik bahasan impromptu. Yash impromptu alias dikasih topik di tempat. Tes ini
menguji kemampuan peserta untuk berpikir dengan waktu yang singkat dan konten
bermutu melalui bahasa pengantar Inggris. Use your English in daily is
important for this case, yakinlah semua akan dimudahkan jika kamu percaya!!
Semangat. Itu motivasinya.
Setelah semua babak itu, langkah
selanjutnya adalah pembuatan KTI dengan 10 besar bertahan. Cukup panjang tapi
jalani dengan ikhlas aja ya kalo kamu di tahap ini. Rasanya itu seakan duh mau
mundur udah sejauh ini dan gak banget kalo mau nyerah gitu aja. Katanya niatnya
buat kebermanfaatan yang lain, gini aja kok udah nyerah? Wkwk. Pada tahap KTI
ini 10 besar Mapres harus membuat KTI bebas tentang permasalahan di sekitarnya.
Kami diberi waktu kurang lebih satu bulan untuk membuat KTI dan sekaligus video
mapres yang memuat perkenalan diri, prestasi, dan ringkasan KTI yang dibuat.
Sepertinya di tahunku pas barengan libur semester jadi aku dan peserta lainnya
punya kesempatan ngerjain itu di rumah, alhamdulillah hehhe.
Nah, apakah perjalanan usai
disini? Tentu tidak wkwk. Setelah kembali ke kampus Bintaro, kami harus
presentasi hasil KTI yang telah dibuat dan melalui proses penyebaran video ke
semua ranah kampus alias pencarian likes. Tahapan upload video ini sebenarnya
gak terlalu pengaruh ke penilaian, hanya saja berfungsi buat mengenalkan profil
Mapres ke masyarakat kampus. Sekaligus biar mereka mau datang dan mencari
inspirasi, mungkin, semoga saja. Selama kurang lebih seminggu video disebar
untuk mengumpulkan likes sebanyak-banyaknya.
Tahapan panjang udah dilalui
hingga sampai ke tahap FGD, yang dilalui oleh 5 besar finalis mapres. 5 besar
ini juga yang akan lanjut hingga tanya jawab di malam puncak dan kandidat
Mahasiswa Berprestasi, Runner Up Mahasiswa Berprestasi, Mahasiswa Berprestasi
Favorit. Tahapan FGD dilalui dengan pengantar bahasa Inggris dengan moderator
dosen yang berkompeten. Nah melalui tahap FGD dan tahap-tahap sebelumnya nilai
akan diakumulasikan, tapi tenang saja karena nilai bersifat tertutup artinya
kita nggak akan tau peringkat atau nilai kita.
Dan tahapan akhir adalah malam
puncak dan tanya jawab mapres. Di tahapan ini juga akan dilakukan voting dari
penonton untuk menentukan mahasiswa berprestasi favorit. Setiap kandidat mapres
memiliki kesempatan satu kali untuk menjawab pertanyaan dari panelis, model
tanya jawab kayak di ajang Puteri Indonesia gitu ya. Nah hingga tiba pengumuman
akhir dari semua proses panjang itu.
Jengjeng.
Alhamdulillah finalis 5 besar
Mahasiswa Berprestasi 2018 itu adalah Azzam Rais (DIII Pajak), Dhiya Tsaltsa
(DIII Penilai), Rama Bhaskara (DIII Pajak), Hasna Imtiyaz (DIV Akuntansi), dan
saya, Vianida Hardiningsih (DIII Akuntansi). Keempat teman saya itu adalah
orang-orang hebat yang sempat saya kenal. Serius. Aku banyak belajar dari
mereka juga.
Hingga akhirnya pengumuman itu
tiba, dan alhamdulillah keluarlah satu nama dengan predikat Mahasiswa Berprestasi
2018, Rama Bhaskara (DIII Pajak). Alhamdulillah tsuma alhamdulillah ternyata saya
diberi amanah sebagai Runner-up Mahasiswa Berprestasi dan kepercayaan sebagai Mahasiswa
Berprestasi Favorit. Alhamdulillah. Nyatanya kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman ini sungguh membuat terharu.
ENDING
Kembali lagi kita bisa bermimpi
banyak hal untuk menjadi hebat, tapi kembali ingat bahwa menghebat bersama jauh
lebih indah dari sekadar mencari pembuktian untuk menjadi hebat personal.
Semangat saya di mapres bukan hanya untuk diri saya, tetapi seluruhnya sungguh
saya persembahkan untuk orang-orang yang sejatinya jauh lebih hebat dari saya
sendiri. Maka, tulisan ini juga saya dedikasikan untuk memenuhi janji kala itu,
bahwa kebermanfaatan dan inspirasi harus disebarkan. Bukan untuk menjelaskan
siapa diri kita tapi untuk pembuktian bahwa kita semua bisa jadi hebat
dimanapun kita berada.
Pun dalam cerita ini, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang benar-benar mendukung baik langsung maupun tidak langsung. Kepada PANDA HIMAS dengan kepala bidangnya yg begitu concern pada Mapres saat itu, dosen akuntansi yang sangat mengapresiasi delegasi akuntansi, teman-teman yang sudah menjerumuskan saya ke ranah ini, orangtua keluarga yang siap pasang tameng, dan semua yg sudah memberikan kontribusi berarti. JAZAKUMULLAH KHAYRAN KATSIR.
Cerita ini menyadarkanku banyak
hal, jujur. Bahwa kita semua boleh dan bisa bermimpi hebat. Pasti bisa. Jadi
jangan Lelah untuk terus berusaha dan meluruskan apa yang menjadi niat baik.
Semoga apa yang kita upayakan dimudahkan dan dilancarkan. Semangat generasi
harapan bangsa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar