A.
Ringkasan
Optimalisasi pendapatan dan efisiensi belanja terus dilaksanakan
setiap tahunnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan.
Berdasar atas kekuatan bangsa sebagai negara dengan jumlah populasi muslim
terbesar, serta meningkatnya permintaan atas produk dan service berlabel halal, pengembangan ekonomi syariah menjadi salah
satu cara untuk meningkatkan pendapatan negara.
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan perekonomian
menuju negara dengan pusat ekonomi syariah, tentunya dengan kekuatan SDM dan beberapa
kebijakan yang mumpuni. Maka, diperlukan kerja sama dari beberapa pihak terkait
dan para ahli yang berkompeten untuk mengembangkan peluang tersebut. Sehingga,
pusat ekonomi syariah diharapkan mampu membuka peluang Indonesia untuk
meningkatkan penerimaan negara, hingga mewujudkan kesejahteraan rakyat.
B.
Pernyataan kunci
Kebijakan dalam memaksimalkan potensi Indonesia sebagai pusat ekonomi
syariah yang berimplikasi pada penerimaan negara.
C.
Rekomendasi Kebijakan :
1.
Jalur Ekonomi
: Penerimaan Zakat
2.
Jalur Sosial
: Halal Living Strategy
3.
Jalur Pendidikan
: Optimalisasi Peran Pesantren
D.
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim
terbanyak di dunia, dengan jumlah penduduk muslim mencapai 209,1 juta jiwa atau
87,2 persen dari total penduduk. Jumlah itu merupakan 13,1 persen dari umat
muslim di dunia. Potensi besar ini sejatinya mampu dijadikan target untuk
mendongkrak kemajuan. Seperti yang dikemukakan Deputi Gubernur BI, Perry
Warjiyo, dengan kapasitas kekuatan SDM yang dimiliki, Indonesia berpotensi
menjadi negara pusat ekonomi syariah di dunia. Kemudahan dalam berbagai aspek
tentu akan dirasakan bila Indonesia mampu mewujudkan hal tersebut.
Kemajuan industri pun memberikan sinyal positif dalam pengembangan
ekonomi syariah. Pada tahun 2015 volume industry halal global mencapai US$ 3,84
triliun dan diperkirakan mencapai US$ 6,38 triliun pada 2021. Sementara itu di
Indonesia, meskipun pertumbuhan keuangan syariah tercatat tinggi, tetapi posisi
Indonesia dalam Global Islamic Economic Indicator
2017 masih berada pada urutan ke-10.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim
terbesar, produk-produk syariah Indonesia pun dinilai masih kalah dibanding
negara tetangga. Dilansir oleh Finance
Detik, negara tetangga seperti Thailand berniat untuk menjadi halal kitchen of the world. Selain itu, China
juga telah melebarkan sayap dengan menjadi penyuplai fashion syariah terbesar di dunia, diikuti Australia yang menjadi
penyuplai daging halal dan Korea Selatan dengan kampanye bertajuk halal tourism. Bagaimana dengan
Indonesia?
E.
Situasi terkini terhadap isu yang dibahas (Pre-Existing Polices)
Kebijakan yang telah berjalan menunjukkan bahwa saat
ini Indonesia tengah bersiap ke arah pertumbuhan ekonomi syariah. Di antaranya adalah
pembangunan pelabuhan halal pertama di Indonesia yang akan segera dikembangkan
oleh Pelindo II. Hal ini merupakan penunjang dalam perkembangan ekonomi
berbasis syariah di bidang infrastruktur.
Pengembangan lain juga tampak di sektor pendidikan,
dengan didirikannya sekolah berbasis syariah. SDM pra usia sekolah pun telah
dipersiapkan untuk menunjang target Indonesia sebagai negara ekonomi syariah
terbesar di dunia. Seperti yang dilansir dalam berita Okezone Economy, dalam acara World
Islamic Economic Forum, Majelis Ulama Indonesia menandatangani MoU dengan Brainy Unch Indonesia sebagai salah satu
sekolah preschool berbasis syariah
pertama di Indonesia.
F.
Analisis dan Alternatif Solusi
Jalur ekonomi : Penerimaan
Zakat
Dalam Undang-undang nomor 38 tahun 1999 pasal 1 ayat 2
yang dimaksud dengan zakat ialah harta yang wajib disisihkan oleh seorang
muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama
untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Mengingat besarnya jumlah umat
muslim di Indonesia, maka potensi zakat menjadi salah satu poin yang jika
dimanfaatkan dapat memberi dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam menghitung potensi zakat beberapa ekonom yang
tergabung dalam Public Interest Research
and Advocacy Center (PIRAC) melakukan perhitungan potensi zakat di
Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan survey kepada 2000 responden di 11 kota besar, hasilnya potensi
zakat di Indonesia mencapai Rp 9,09 Triliun.
Namun, jika dibandingkan dengan jumlah dana zakat yang
dikumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta digabung dengan seluruh
Lembaga Zakat Nasional pada tahun 2007, ternyata dana zakat yang dikumpulkan
hanya mencapai Rp 600 Miliar. Hal ini memperlihatkan bahwa pengumpulan zakat
masih sangat jauh dari potensi minimal yang dapat dikumpulkan.
Pengumpulan zakat yang telah dicapai nantinya dapat
dialokasikan ke program jaminan sosial dan keperluan lain untuk menyiapkan
Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah. Pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)
pun dapat dijadikan alternatif sistem untuk penyederhanaan alur pengumpulan
zakat dan pengawasan proses distribusi agar tepat sasaran.
Jalur sosial: Halal
Living Strategy
Tingginya permintaan industri yang berlabel halal
di dunia internasional menjadi pemicu gagasan untuk menciptakan Halal Living Strategy, artinya
menciptakan sektor industri baik makanan, fashion,
industri kreatif, serta hiburan yang berlabel halal. Hal ini telah diinisiasi
oleh Komunitas Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta yang berencana
menggelar sejumlah event berskala
internasional berkaitan dengan Halal
Lifestyle.
Halal
Lifestyle sendiri mencakup
pariwisata halal, kuliner halal, busana muslim, industri kreatif halal serta entertainment halal. Pariwisata halal
akan menjadi prioritas dalam pengembangan ekonomi syariah khususnya di DKI
Jakarta. Sebab, berdasarkan perhitungan, nilai usaha dalam bisnis pariwisata
halal kini mencapai angka 150 miliar dolar.
Selain itu Halal
Living Strategy juga dapat menjadi salah satu langkah pengembangan UMKM
yang diproduksi masyarakat. Hal tersebut dapat dicapai melalui mekanisme
kebijakan yang diatur lebih lanjut oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF).
Jalur pendidikan:
Optimalisasi Peran Pesantren
Kontribusi pendidikan ialah melalui pesantren
yang telah ada di berbagai wilayah Indonesia. Pesantren dapat menjadi basis
awal untuk mengembangkan potensi ekonomi syariah. Salah satu caranya dengan
diberlakukannya kurikulum untuk pelajaran yang bersentuhan dengan ekonomi dan
kewirausahaan.
Peran pesantren diharapkan dapat bermanfaat untuk
mengembangkan industri halal yang dikelola langsung oleh santri dari pesantren
tersebut. Sehingga, para santri dengan kemampuan mumpuni di bidang syariah mampu
menciptakan lapangan kerja dan turut serta meningkatkan penerimaan negara.
G.
KESIMPULAN
Indonesia memiliki potensi kunci berupa SDM yang
dapat memudahkan pengembangan ekonomi syariah, peluang tersebut perlu didukung
dengan seperangkat kebijakan yang tepat dan strategis. Tujuannya Indonesia
mampu berkembang dan menjadi pusat ekonomi syariah di dunia, hal tersebut dapat
mendongkrak penerimaan negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan akhirnya
mampu mencapai tujuan nasional bangsa yakni meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
H.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Dedy. 2016.
Cara Indonesia Menjadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia. https://economy.okezone.com. Diakses pada tanggal
10 November 2017.
Al Arif, Muhammad Nur
Rianto. 2013. Optimalisasi Peran Zakat dalam Perekonomian. Dalam https://www.academia.edu. Diakses pada tanggal
10 November 2017.
Barus, Herry. 2017.
MES Proyeksikan Jakarta Sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia. http://www.industry.co.id. Diakses pada tanggal
11 November 2017.
Laucereno, Syike
Febrina. 2017. RI Berpotensi Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia. https://finance.detik.com. Dikases pada tanggal
10 November 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar