Saya tuliskan cuplikan pandangan ini, tentang apa yang orang
sebut sebagai perjuangan ataupun kehilangan. Di pagi hari tepat pada masa
liburan mahasiswa PKN STAN, luapan keinginan untuk mencoretkan bait kenangan
itu kembali membuncah. Saya menyadari bahwa keinginan dan mimpi kami sebagai
mahasiswa tidak lain dan tidak bukan adalah hanya ingin mencari identitas diri.
Lantas kemana ranahnya itu yang kadang tak kami mengerti.
Langkah demi langkah yang kami arungi, menyadarkan kami
banyak hal untuk diresapi. Bukan lagi tentang bagaimana aku dapat menggapai
impianku, mungkin iya seperti itu, tapi itu untuk aku yang dulu. Aku yang
berusaha keras untuk menjadi seorang dokter demi mewujudkan idealisme mimpi
yang dibuncahkan guru SD, saat itu. Mengapa, mengapa mundur?
Mungkin, dalam pandangan mereka, mengapa begitu banyak orang
yang memilih melepaskan mimpi hanya untuk setumpuk kepastian, uang, atau jabatan
yang semu. Begitukah?